Powered By Blogger

Jumat, 27 April 2012

Confidence, Trust and Hope

CONFIDENCE
Once, all village people decided to pray for rain. On the day of prayer,
all the people gathered but only one boy came with an umbrella; that's
Confidence.

TRUST
Trust should be like the feeling of a one-year-old baby. When you throw him
in the air, he laughs... because he knows you will catch him; that's Trust.

HOPE
Every night we go to bed, we have no assurance to get up alive in the next
morning but still we make plans for the coming day; that's Hope.

ALWAYS MAINTAIN YOUR CONFIDENCE
HAVE SOME TRUST IN OTHERS
and NEVER LOSE HOPE!

Never regret a day in your life.
Good days give you happiness;
Bad days give you experiences;
Both are essential to life

17 Hal yang Harus Diingat

1. Jika sudah terjadi masalah, tdk harus dihindari (bingung), tapi HARUS DIHADAPI dengan tenang (dipikirkan jalan keluarnya) dan pasti selesai/ ada jalan keluarnya.

2. Menghadapi semua hal, tdk boleh berpikir negatif, seperti: "saya pasti tdk mampu", "saya tdk bisa", dan seterusnya. Tapi selalu berpikir positif, seperti: "saya bisa, pasti ada jalan keluarnya" dan lain lain.
3. Sudah dan senang semuanya tergantung pikiran saja!! ( Pikiran adalah pelopor!!). Jadi jaga pikiran kita baik - baik. Jangan pikir yang jelek/negatif. Selalu berpikir yang positif (baik).

4. Segala kesulitan/kesusahan akan berakhir. sebesar apapun masalahnya akan selesai juga dengan berjalannya waktu. Seperti pepatah mengatakan : TIDAK ADA PESTA YANG TIDAK BERAKHIR.

Mencapai Potensi Hidup yang Maksimal


Setiap orang mendambakan masa depan yang lebih baik ; kesuksesan dalam karir,
rumah tangga dan hubungan sosial, namun seringkali kita terbentur oleh berbagai
kendala. Dan kendala terbesar justru ada pada diri kita sendiri.
Melalui karyanya, Joel Osteen menantang kita untuk keluar dari pola pikir yang
sempit dan mulai berpikir dengan paradigma yang baru.

Ada 7 langkah agar kita mencapai potensi hidup yang maksimal :

Kamis, 26 April 2012

Keajaiban Merenung dalam Keadaan Tenang dan Damai

Banyak tokoh besar yang suka menghabiskan waktunya sendirian dan merenung di tempat-tempat yang tenang. Dalam buku Quantum Ikhlas karya Erbe Sentanu, Think and Grow Rich karya Napoleon Hill, The Secret-nya Rhonda Byrne, Sinergi Spiritual Semesta dari Kang Zen, dan begitu banyak buku motivasi lainnya, ketenangan hati dan pikiran adalah kunci perubahan besar dalam diri setiap orang. Ketenangan dan kedamaian adalah bahan bakar dalam mewujudkan cita.

Kamis, 01 Maret 2012

Rahasia Mengubah Tindakan Untuk Meraih Keajaiban


Seorang pria sedang menunggu pesawat yang akan dinaikinya di ruang tunggu bandara. Selang 30 menit kemudian, sebuah suara yang keluar dari pengeras memberitahu agar para penumpang dengan nomor penerbangan sekian tujuan kota X segera menaiki pesawat.
Pria tersebut kemudian masuk ke dalam pesawat dan mencari tempat duduk sesuai tiket. Kebetulan ia duduk di samping emergency exit atau pintu keluar darurat. Tidak lama kemudian setelah semua penumpang berada di tempat duduk, datanglah seorang pramugari yang mendekati pria tersebut.
Pramugari cantik itu berkata padanya, “Maaf Pak. Kebetulan Bapak duduk di samping pintu darurat. Untuk itu kami mohon kerja samanya. Jika terjadi sesuatu dan terpaksa harus mendarat darurat, silakan Bapak buka pintu darurat ini agar penumpang bisa keluar darurat. Untuk lebih jelasnya, silakan baca petunjuknya di buku instruksi keselamatan.”

Sebuah Pohon yang Besar


“Sebuah pohon yang ditanam di dalam pot atau di dalam rumah tidak akan pernah tinggi.”

Kita semua pasti pernah melihat pohon-pohon besar di lingkungan kita. Mungkin tidak akan ada reaksi yang berlebihan ketika kita melihat pohon yang tingginya biasa saja, namun ketika kita melihat pohon yang tingginya mulai di atas rata- rata, bahkan tingginya luar biasa, pasti kita mulai terkesima dengan tinggi dan besarnya pohon tersebut. Apalagi ketika dilihat dari rimbunya pohon tersebut, cabangnya yang banyak dan besar, dan daunya yang lebat menutupi daerah yang luas di bawahnya.
Jika ditelaah lebih jauh lagi, tentu pohon besar memiliki daya dukung kehidupan yang lebih besar terhadap lingkungan di sekitarnya, dibanding pohon yang tidak terlalu besar, ataupun pohon kecil. Kita bisa berlindung di bawahnya ketika panas menyengat, banyak binatang-binatang bisa hidup dan membuat sangkar di pohon tersebut, bahkan banyak pohon-pohon kecil lainya akan dapat tumbuh dan hidup dengan hinggap di pohon tersebut.

JADILAH  POHON YANG BESAR

Nilai dari Sebuah Keberanian



HIDUP ADALAH PROSES PERJUANGAN!! Entah kapan dan siapa yang memulai mengucapkan kata-kata tersebut di atas, yang jelas, semua dari kita pernah mendengar, membaca, dan pernah mengucapkannya. Sengaja atau tidak, menyadari atau tidak, kita sendiri sebetulnya telah mengalami dan merasakan bahwa memang HIDUP ADALAH PROSES PERJUANGAN.
Berbagai macam perjuangan telah kita jalani: perjuangan dalam mewujudkan cita-cita yang didambakan, atau perjuangan dalam mengatasi setiap kesulitan/kegagalan yang selalu hadir di tengah kehidupan ini. Agar bisa tampil sebagai pemenang serta memperoleh kesuksesan di di setiap perjuangan ini, sudah tentu kita harus memiliki berbagai macam faktor sebagai kekuatan yang dapat diandalkan. Di antara sekian banyak faktor sebagai sarana penunjang, ada satu faktor yang harus kita miliki yaitu keberanian.
Keberanian adalah kekuatan! Catatan sejarah telah membuktikan, begitu banyak prestasi spektakuler di segala bidang tercipta di dunia ini karena ada faktor “keberanian”. Demikian pula bagi kita semua yang menggeluti bidang apapun, bila ingin lebih berkembang dan sukses, sudah pasti harus mempunyai keberanian untuk mencoba dan memperjuangkan apa yang dicita-citakan.
Keberanian juga merupakan aset berharga bagi pribadi kita, karena bisa menjadikan sesuatu yang tadinya tidak mungkin menjadi mungkin. Keberanian pun bisa menjadikan sikap negatif menjadi positif, loyo menjadi semangat, pasif menjadi aktif, pesimis menjadi optimis, miskin menjadi kaya, gagal menjadi sukses.
Netter yang luar biasa!
Demikian besarnya kontribusi kekuatan keberanian bagi kita! Maka, sudah sepantasnya kita manfaatkan “keberanian” semaksimal mungkin dengan:
- BERANI MENENTUKAN CITA-CITA YANG TINGGI !
- BERANI BANGKIT LAGI DARI KEGAGALAN !
- BERANI BELAJAR DARI KELEMAHAN DAN KESALAHAN !
- BERANI MEMBAYAR ‘HARGA’ UNTUK KEBERHASILAN !
MARI BERANI BERMIMPI ! BERANI MENCOBA ! BERANI SUKSES !

Kamis, 23 Februari 2012

Harga Sebuah Iman



Iman tak dapat di warisi
Dari seorang ayah yang bertaqwa
Ia tak dapat di jual beli
Ia tiada di tepian iman
(Raihan)
Seorang anak bisa saja mewarisi sifat dari ayahnya tapi tidak bisa mewarisi keimanannya. Betapa mahalnya harga sebuah iman, tidak dapat di warisi dan tidak dapat di beli bahkan oleh nyawa sekalipun. Iman tiada berceceran di manapun, karena ia hanya berada di tempat tersembunyi nan suci yaitu di kedalaman hati.
Iman kepada Allah, yakni meyakini bahwasanya tiada Tuhan yang patut di imani dan di sembah melainkan Allah Ta'ala. Pemberian hidayah adalah mutlak hak Allah, namun sebagai hamba hendaknya tertarik pada sebuah keimanan (baca : medekati), bukan pasrah bergelimang dosa tapi mengabaikan setiap nasihat kebaikan yang di sampaikan oleh orang sekitar.
Teringat akan beberapa kisah pada masa Rasulullah, bagaimana para sahabat demi mempertahankan sebuah keimanan, ia rela mengorbankan jiwa, keluarga dan harta.
Mush'ab Bin Umair
Pemuda yang tampan, kaya raya dan cerdas. Sosok yang sempurna hingga menjadi idola di mana saja ia berada. Namun saat ia mendengar bahwa ada seorang nabi yaitu Muhammad SAW, yang di utus oleh Allah sebagai pembawa kabar suka dan duka serta mengajak kaumnya untuk beribadah hanya kepada Allah Ta'ala, maka hatinya langsung terketuk untuk menanggalkan kekafirannya dan memeluk islam. Ibunya menentang, hingga mencabut segala kemewahan yang sebelumnya melekat dalam diri Mush'ab Bin Umair. Tak hanya itu, ibunya mengusir Mush'ab dan tak lagi menganggapnya sebagai seorang anak. Tapi demi sebuah iman yang begitu berharganya, Mush'ab lebih memilih Allah dan Rasul-Nya.
Bilal Bin Rabah
Seorang budak hitam dan termasuk orang yang pertama kali memeluk islam . Ia menjadi budak dari seorang kafir bernama Umayyah bin khalaf. Dan di tangan sang kafir itulah, Bilal mendapat siksaan yag tiada terkira kejamnya akibat mempertahankan keimanannya. Salah satu bentuk penyiksaan yang di terima Bilal adalah di jemur di bawah matahari yang sangat menyengat, di atas dadanya di timpahkan batu besar yang panas. Subhanallah, hanya ucapan "ahad, ahad, ahad" yang terus keluar dari bibirnya. Kejamnya siksaan tidak membuat imannya surut, sampai pada akhirnya sahabat Rasulullah, Abu Bakar Ashshiddiq menebusnya dan merdekalah Bilal.
'Ammar Bin Yasir
'Ammar, ayah dan ibunya adalah satu keluarga yang di janjikan surga oleh Allah. Mereka termasuk golongan pertama yang di beri petunjuk oleh Allah. Tapi perjalanan iman mereka tidak mulus. Pertentangan dari kaumnya yang tidak terima jika mereka menanggalkan keyakinan nenek moyang dan berpindah kepada islam, membuat mereka menerima penyiksaan keji. Pada akhirnya mereka sekeluarga harus syahid di tangan kaum kafir demi mempertahankan iman mereka

Masih banyak kisah tentang betapa berharganya keimanan. Asiyah seorang wanita beriman yang bersuamikan Fir'aun. Kana'an, putera nabi Nuh tapi tidak bisa menurunkan keimanan dari ayahnya. Juga Aazar, ayah seorang Nabiyullah Ibrahim yang tetap pada kekafirannya. Dan sebagainya.
*****
Beberapa kisah betapa hebatnya sebuah iman mampu menjadikan seseorang berkepribadian kokoh. Iman yang tidak nampak bentuknya namun mampu tergambar melalui keindahan prilaku. Keteguhan dalam menghadapi segala macam cobaan. Hanya Allah yang ada di hati. Janji Allah yang selalu terpatri.
Iman yang mampu menggetarkan hati tatkala nama Allah dan Rasul-Nya di sebut.
Mungkin kita khususnya saya belum mampu memiliki keteguhan iman seperti Rasul dan sahabat juga kisah orang-orang terdahulu dalam mempertahankan iman. Kita yang masih berfikir banyak tatkala ada ajakan untuk menghadiri pengajian, kita yang masih berfikir dua kali untuk langsung melaksanakan kewajiban sebagai seorang hamba, kita yang masih sering berkutat pada dunia dan lalai menjalankan proyek akhirat, kita yang sering tidak merasa bersalah saat meninggalkan perintah Allah. Rabbighfirlanaa...
Karena iman memang mahal, melebihi dunia dan seisinya, melebihi kecintaan pada keluarga bahkan nyawa. Karena iman hanya bisa di terima oleh hati yang menginginkannya, dan hanya Allahlah yang mampu memberinya. Karena lezatnya iman adalah kenikmatan terbesar yang di berikan Allah kepada hambaNya.
“Wahai dzat yang membolak-balikkan hati, tetapkanlah hatiku atas agama-Mu dan atas ketaatan kepada-Mu”
Allahua'lam

Pede Dong jadi Remaja Islam


Bener lho. Percaya diri itu bikin kita enjoy menikmati hidup. Bikin asyik menikmati tantangan dan rintangan. Percaya diri pun diyakini bisa menempatkan kita sebagai orang yang bisa mengelola emosi. Duileee sampe segitunya ya? Bener. Sebab, ketika kita memiliki rasa percaya diri, kita tahu apa yang kudu kita lakukan. Kita bisa ngukur diri. Itu sebabnya, orang yang percaya dengan kemampuan dirinya, biasanya bakalan rileks en tanpa beban dalam berbuat. Ini, tidak saja membawa hasil maksimal, tapi juga antistres. Nggak percaya? Silakan dicoba.
Sobat muda muslim, percaya diri alias pede emang kudu ditumbuh-kembangkan dalam diri kita. Kita rawat, kita bersihkan, kita poles dengan apik, dan kita sirami agar terus bersemi. Insya Allah, itu akan membuat kita tak pernah merasa terbebani. Kita akan menatap masa depan dengan penuh semangat dan tentunya tak mudah goyah dengan berbagai godaan en rayuan. Mulai dari rayuan pulau kelapa ampe rayuan gombal sekali pun. Nggak mudah percaya ama rayuan. Yakin itu.
Mungkin sebagian teman kita sutris banget pas ada yang ngata-ngatain bahwa umat Islam itu terbelakang en bodoh. Emang dalem banget en nyelekit pernyataan tersebut. Terus karena kalah mental akhirnya doi nggak pede lagi jadi seorang muslim. Jangan sampe tuh ngendon juga di jiwamu!
Padahal, cobalah kita berpikir lebih jernih. Sikap minder itu muncul justru karena kita merasa rendah diri. Merasa kerdil di hadapan orang lain. Padahal sejatinya, belum tentu orang lain lebih baik dari kita. Belum tentu pula kita lebih jelek di hadapan mereka. Itu semua adalah sekadar nilai dan cara pandang aja. Meski emang kudu ada standar nilai dan standar cara pandang yang benar.
Tapi terlepas dari salah-benar standar hidupnya, rasa percaya diri itu bisa menuntun kita lebih bijak dalam bersikap. Coba aja pikirkan. Kalo ada pernyataan seperti tadi, kamu jangan terpancing dan terbawa opini untuk ikut-ikutan merasa terbelakang, hanya karena kita sebagai muslim. Lagian pernyataan itu kan nggak sepenuhnya benar. Masih perlu diujicoba dan dibuktikan argumentasinya di lapangan. Tul nggak seh?
Mungkin benar pernyataan tersebut kalo fakta yang ditunjukkinnya adalah kaum muslimin yang berada dalam kondisi miskin dan tingkat pendidikannya rendah. Tapi kan masih ada kalangan muslim yang kaya dan jenjang pendidikannya lebih tinggi. Nah, jadi nggak perlu minder kan?
Bahkan jika pernyataan itu memojokkan kita sekali pun, bukan berarti kita pantas untuk minder en bersedih. Sebaliknya, fakta itu kita jadikan sebagai bahan renungan untuk lebih memberikan perhatian yang banyak kepada Islam dan umatnya. Tentunya, agar di kemudian hari kita lebih terhormat. Betul?
Jadi, nggak usah minder ya. Kita berjuang tanpa bosan, tanpa beban, dan tentunya tetap semangat. Buang jauh-jauh file minder van rendah diri dari daftar file di direktori otak kita. Kita cerahkan masa depan hidup kita dengan rasa percaya diri. Apalagi, kita adalah pejuang Islam, nggak pantes deh kalo kita malah nggak pede. Malu banget tuh sama jenggot yang jumlahnya cuma lima lembar itu. Heheheh (apa hubungannya ya?)
Tetep cool ya…
Wuih, cool? Emang mainnya hobi yang dingin-dingan aja ya? Kata teman saya sih, kalo kita cool berarti profesinya nggak jauh dari tukang reparasi kulkas? Hihihi.. ngaco aja ah. You pasti udahunderstand -lah dengan istilah cool ini.
Oke deh, kita sepakati aja dulu tentang istilah ini. Berdasarkan kamus bahasa slang yang berceceran banyak di internet, istilah cool ini muradif alias padanan katanya sama dengan asyik. Asyik? Bener. Wah, ternyata enak juga jadi remaja yang cool ya? Jadi, tetep sa'ik alias asyik dalam menjalani hidup ini. Kita bisa kok. Nggak masalah.
Sobat muda muslim, gimana dong buat yang belum pede? Kita kan pengen juga neh. Iya ya? Yang belum pede, berarti kudu belajar untuk pede. Kalo yang udah pede mah, kudu dipertahankan ya. Biar tetep pede.
Oke deh, buat kamu yang belum pede en supaya tetep cool, kita ngasih beberapa tips nih supaya bisa pede. Secara umum tapi ye. Insya Allah tetap bermanfaat kok.
Pertama , mengenali diri sendiri. Lho, emangnya ada yang masih belum kenal dengan dirinya sendiri? Wah, jangan heran Bro , banyak di antara kita yang nggak ngeh dengan diri kita sendiri. Caranya begini. Belajar menilai diri secara obyektif dan jujur. Susunlah daftar 'kekayaan' pribadi, seperti prestasi yang pernah diraih, sifat-sifat positif, potensi diri baik yang sudah diaktualisasikan maupun yang belum, keahlian yang dimiliki, serta kesempatan atau pun sarana yang mendukung kemajuan diri.
Kamu kudu nyadar dengan semua aset berharga yang kamu miliki. Terus, silakan temukan pula aset yang belum dikembangkan. Pelajari kendala yang selama ini menghalangi perkembangan diri kamu, seperti: pola berpikir yang keliru, niat dan motivasi yang lemah, kurangnya disiplin diri, kurangnya ketekunan dan kesabaran, tergantung pada bantuan orang lain, atau pun sebab-sebab eksternal lain.
Kalo pengen lebih keren, bikin deh hasil analisa dan pemetaan terhadap SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunity and Threats) diri, kemudian digunakan untuk membuat dan menerapkan strategi pengem-bangan diri yang lebih realistik. Coba ye..
Kedua , menilai diri sendiri dengan jujur. Nah lho, jarang banget nih ada orang yang pandai menilai pribadinya dengan jujur. Mayoritas kalo udah bicara tentang dirinya, pasti GUE BANGET. Orang lain mah LEWAAAT. Ih, jangan sampe begitu ya.
Sobat muda muslim, sadari dan hargailah sekecil apapun keberhasilan dan potensi yang kamu miliki. Ingat lho, bahwa semua itu didapat melalui proses belajar, berevolusi dan transformasi (perubahan) diri sejak dulu ampe sekarang. Kalo kamu mengabaikan/meremeh-kan satu saja prestasi yang pernah diraih, berarti mengabaikan atau menghilangkan satu jejak yang membantu kamu menemukan jalan yang tepat menuju masa depan.
Oya, ati-ati lho, kerana ketidakmampuan menghargai diri sendiri, mendorong munculnya keinginan yang tidak realistik dan berlebihan; contoh: ingin cepat kaya, ingin cantik en getop, mendapat jabatan penting dengan segala cara. Kalo dipiki-piki, semua itu sebenarnya bersumber dari rasa rendah diri yang kronis, penolakan terhadap diri sendiri, ketidak-mampuan menghargai diri sendiri--hingga berusaha mati-matian menutupi keaslian diri. Heuheuheu.. jangan ampe hinggap di dirimu deh!
Ketiga , berpikir positif. Cobalah kamu perangi setiap asumsi, prasangka, atau persepsi negatif yang muncul dalam benak kamu. Kamu bisa katakan pada diri sendiri, bahwa nobody's perfectdan it's okay if I made a mistake (duileee nih ngomongnya David Beckham banget).
Jangan biarkan pikiran negatif berlarut-larut karena tanpa sadar pikiran itu akan terus berakar, bercabang, dan berdaun. Semakin besar dan menyebar, makin sulit dikendalikan dan dipotong. Walah?
Itu sebabnya, jangan biarkan pikiran negatif menguasai pikiran dan perasaan kamu. Hati-hatilah agar masa depan kamu nggak rusak karena keputusan keliru yang dihasilkan oleh pikiran keliru. Jika pikiran itu muncul, cobalah menuliskannya untuk kemudian di re-view kembali secara logis dan rasional. Pada umumnya, orang lebih bisa melihat bahwa pikiran itu ternyata tidak benar. Coba ya? Iya sih! (nah kalo ini Dian Sastro banget neh! Hihihi)
Keempat , boleh deh pajang slogan-slogan oke. Tempelin dekat meja belajarmu: “Saya pasti bisa!”, “Saya akan belajar dari kesalahan ini” “Hari esok milik saya”, “Islam pasti menang!”, “Aku ingin syahid”. Wis, pokoke sebanyak-banyak yang bisa menggugah semangatmu.
Kelima , berani ambil risiko. Nah, ini juga perlu kamu kembangkan. Hidup ini selalu berubah sobat. Seringjkali bahkan kudu berani ngambil risiko. Kami nggak perlu menghindari setiap risiko, melain-kan lebih menggunakan strategi-strategi untuk menghindari, mencegah atau pun mengatasi risiko tersebut.
Contohnya, kamu nggak perlu menyenangkan orang lain untuk meng-hindari risiko ditolak. Jika kamu ingin mengembangkan diri sendiri (bukan diri seperti yang diharapkan orang lain), pasti ada risiko dan tantangannya. Namun, lebih buruk berdiam diri dan tidak berbuat apa-apa daripada maju berkembang dengan mengambil risiko. Ingat: No Risk, No Gain. Huhuy!
Keenam , tetapkan tujuan yang realistis. Nah, ini perlu sobat. Kamu perlu mengevaluasi tujuan-tujuan yang kamu tetapkan selama ini; apakah tujuan tersebut sudah realistik atau nggak. Dengan menerapkan tujuan yang lebih realistik, maka akan memudahkan kamu dalam mencapai tujuan tersebut. Dengan demikian kamu akan menjadi lebih percaya diri dalam mengambil langkah, tindakan dan keputusan dalam mencapai masa depan, sambil mencegah terjadinya risiko yang tidak diinginkan.
Ketujuh , bersyukur dan tawakal. Wajib deh buat kita semua untuk mensyukuri nikmat dari Allah. Kita kadang sulit menghadapi hidup ini, tapi dengan banyak bersyukur, pikiran dan perasaan kita jadi lebih tenang menghadapinya.
Moga beberapa tips yang berhasil saya ramu dari berbagai pendapat ini bisa bikin kamu tambah pede en tentunya tetep cool ya.
Islam bikin kita pede
Ada beberapa alasan yang sebenarnya bisa bikin kita pede dengan jadi muslim. Islam, agama kita, memiliki banyak kelebihan yang bisa dibanggakan. Dan tentunya bisa bikin pede dong. Jadi bener ya, kalo kita kenal dengan agama kita sendiri, dan tahu apa aja kelebihan-nya, insya Allah bikin pede.
Pertama , Islam mengajarkan bahwa tuhan kita adalah Allah. Maha segalanya. Tuhan yang lain mah lewaat deh. Firman Allah Swt.: “Katakanlah: “Dia-lah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia”. (QS al-Ikhlas [112]: 1-4)
Insya Allah ini juga bisa bikin kita pede. Kepada siapa lagi coba kita akan menyembah kecuali kepada Allah? Betul?
Kedua , Islam juga punya al-Quran. Ini benar-benar the amazing book . Pedoman hidup kita dari masalah yang kecil ampe yang besar. Mulai soal bersuci sampe pemerintahan dan negara. Wuih, mana ada kitab lain yang bisa begitu? Wah bener-bener bikin pede dan membanggakan banget.
Sampe-sampe W.E. Hocking berkomen-tar, “Oleh karena itu, saya merasa benar dalam penegasan saya, bahwa al-Quran mengandung banyak prinsip yang dibutuhkan untuk pertumbuhannya sendiri. Sesunguhnya dapat dikata­kan, bahwa hingga pertengahan abad ke tiga­belas, Islam-lah pembawa segala apa yang tumbuh yang dapat dibanggakan oleh dunia Barat.” (The Spirit of World Politics, 1932, hlm. 461 )
Ketiga, kita punya nabi yang dikagumi orang sejagat. Rasulullah saw. diakui oleh kawan dan lawannya. Penulis buku Seratus Tokoh Paling Berpengaruh di Dunia , Michael Hart, menyebutkan, “Dia (Muhammad saw.) adalah orang yang paling berpengaruh sepanjang sejarah kehidupan manusia lebih dari Newton dan Yesus (Nabi Isa) atau siapapun di dunia ini.”
Oke deh, paling nggak itu beberapa alasan kenapa kita kudu pede jadi remaja muslim. Yuk, kita sama-sama membangun rasa percaya diri dan mempertahankannya.Kita bisa mencoba mulai dari sekarang. Nggak perlu nunggu lama lagi. Apalagi, kita sebagai remaja muslim dan juga pengemban dakwah. Kalo sampe nggak pede, aduh, malu dong!

Kamis, 16 Februari 2012

Jam Weker Dan Pribadi Muslim



Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Waktu yang bahkan Allah SWT sendiri bersumpah dengan waktu. Coba lihat dalam Al Qur’an ada wal fajri, wadh dhuha, wal ‘asri, wal laili dan sebagainya. Seolah mengajarkan kita agar menjaganya dengan sepenuh hati.
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Waktu yang Nabi Muhammad-pun telah berwasiat tentangnya yaitu dengan memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, waktu sehat sebelum sakit, waktu muda sebelum tua, waktu senggang sebelum sibuk dan waktu kaya sebelum miskin. Sungguh sebuah wasiat yang harus dicermati agar tidak menyesal karenanya.
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Waktu yang berjalan begitu cepat tanpa kita sadari. Waktu masa kecil yang telah kita lewati dan sekarang kita meninggalkannya menuju dewasa. Seperti waktu di tahun 2011 yang belum terlupa namun kini 2 bulan kita telah meninggalkannya. Itulah mengapa waktu ibarat pedang, yang akan menebas apapun dengan cepat jika kita tidak menyiapkan segala sesuatunya.
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Itulah mengapa alarmku mengajarkan kalian untuk menentukan suatu target di waktu tertentu sehingga kala ia berbunyi kalian siap untuk melakukan sesuatu. Maka buatlah target – target pribadi di suatu kurun waktu tertentu dan berusahalah sungguh-sungguh untuk menggapainya baik itu dimensi akhirat atau dimensi dunia. Itulah yang disebut menjemput taqdir, karena rizki dan jodoh tidak akan datang sendiri dan harus dijemput dan setelah itu bertawakalah karena hasil bukan urusan kita namun urusan Allah SWT.
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Waktu yang harus dimanfaatkan sebelum malaikat maut datang menunaikan tugasnya. Karena waktu tidak akan kembali, maka tidak ada alasan bagi kita bahwa kita belum sempat beriman, kita belum sempat sholat, kita belum sempat bebakti kepada orang tua, kita belum sempat berjilbab, kita belum sempat bermanfaat bagi orang lain, dan belum sempat lainnya.
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka selagi masih ada waktu, milikilahSalimul Aqidah atau aqidah yang bersih dengan mengeEsakan Allah dengan menjauhi syirik, khurafat, ramalan, serta perdukunan karena “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam (QS 6:162).
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka selagi masih ada waktu, milikilahShahihul Ibadah atau ibadah yang benar yaitu melaksanakan setiap peribadatan dengan merujuk kepada sunnah Rasul SAW tanpa ada unsur penambahan atau pengurangan. Belajarlah Islam secara menyeuruh (kaffah) agar engkau tahu mana ibadah yang sesuai Islam mana yang tidak.
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka selagi masih ada waktu, milikilahMatinul Khuluq atau akhlak yang kokoh yaitu akhlak yang mulia dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya karena sesungguhnya Rosulullah telah mencontohkan :” Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung (QS 68:4).
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka selagi masih ada waktu, milikilahQowiyyul Jismi atau kekuatan jasmani yaitu memiliki tubuh yang kuat sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam dan kegiatan dunia secara optimal apalagi Rasulullah SAW bersabda : Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah (HR. Muslim).
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka selagi masih ada waktu, milikilahMutsaqqoful Fikri atau Intelek dalam berpikir yaitu memiliki wawasan keislaman dan keilmuan dunia yang luas karena Allah berfirman : Katakanlah: “Samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?”, Sesungguhnya orang-orang yang berakalah yang dapat menerima pelajaran (QS 39:9).
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka selagi masih ada waktu, milikilahMujahadatul Linafsihi atau berjuang melawan hawa nafsu yaitu melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk dengan kesungguhan. Kesungguhan itu ada saat seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu yang sejalan dengan sabda Rasulullah SAW: Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam) (HR. Hakim).
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka selagi masih ada waktu, milikilahMunazhzhamun fi Syu’unihi atau teratur dalam suatu urusan yaitu professional dalam melaksanakan urusan ubudiyah (ibadah) maupun muamalah (kemasyarakatan) dimana salah satunya adalah professional di dunia kerja.
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka selagi masih ada waktu, milikilahQodirun ‘Alal Kasbi atau mampu berusaha sendiri yaitu mampu mandiri secara ekonomi atau mampu mencari nafkah. Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang dengan keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah SWT karena rizki yang telah Allah sediakan harus diambil dan mengambilnya memerlukan ketrampilan. Maka tuntutlah ilmu setinggi-tingginya selagi engkau masih hidup.
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka selagi masih ada waktu, milikilahNafi’un Lighoirihi atau bermanfaat bagi orang lain yaitu memberikan manfaat yang baik dimanapun berada, sehingga orang disekitarnya merasakan keberadaannya karena bermanfaat besar sejalan dengan sabda Rasulullah SAW: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Qudhy dari Jabir).
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka hanya ini yang dapat aku berikan kepada kalian sebagai ungkapan terimakasih atas kerjasama selama ini. Sebuah nasihat untuk masa depan agar kalian bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya yang dikenal dengan harishun ‘ala waqtihi. Sebuah nasihat yang jika kita melaksanakannya maka kita menjadi orang yang sukses didunia tanpa melupakan sukses di akhirat.
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka selagi masih ada waktu, maafkanlah segala khilaf dan salah. Karena mungkin ini perjumpaan kita yang terakhir, namun jika Allah berkehendak kita bersilaturahim di lain waktu dan kesempatan maka kesyukuranlah yang pantas kita ungkapkan.

Persimpangan Jalan



Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Waktu yang bahkan Allah SWT sendiri bersumpah dengan waktu. Coba lihat dalam Al Qur’an ada wal fajri, wadh dhuha, wal ‘asri, wal laili dan sebagainya. Seolah mengajarkan kita agar menjaganya dengan sepenuh hati.
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Waktu yang Nabi Muhammad-pun telah berwasiat tentangnya yaitu dengan memanfaatkan momentum lima perkara sebelum datang lima perkara, yakni waktu hidup sebelum mati, waktu sehat sebelum sakit, waktu muda sebelum tua, waktu senggang sebelum sibuk dan waktu kaya sebelum miskin. Sungguh sebuah wasiat yang harus dicermati agar tidak menyesal karenanya.
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Waktu yang berjalan begitu cepat tanpa kita sadari. Waktu masa kecil yang telah kita lewati dan sekarang kita meninggalkannya menuju dewasa. Seperti waktu di tahun 2011 yang belum terlupa namun kini 2 bulan kita telah meninggalkannya. Itulah mengapa waktu ibarat pedang, yang akan menebas apapun dengan cepat jika kita tidak menyiapkan segala sesuatunya.
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Itulah mengapa alarmku mengajarkan kalian untuk menentukan suatu target di waktu tertentu sehingga kala ia berbunyi kalian siap untuk melakukan sesuatu. Maka buatlah target – target pribadi di suatu kurun waktu tertentu dan berusahalah sungguh-sungguh untuk menggapainya baik itu dimensi akhirat atau dimensi dunia. Itulah yang disebut menjemput taqdir, karena rizki dan jodoh tidak akan datang sendiri dan harus dijemput dan setelah itu bertawakalah karena hasil bukan urusan kita namun urusan Allah SWT.
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Waktu yang harus dimanfaatkan sebelum malaikat maut datang menunaikan tugasnya. Karena waktu tidak akan kembali, maka tidak ada alasan bagi kita bahwa kita belum sempat beriman, kita belum sempat sholat, kita belum sempat bebakti kepada orang tua, kita belum sempat berjilbab, kita belum sempat bermanfaat bagi orang lain, dan belum sempat lainnya.
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka selagi masih ada waktu, milikilahSalimul Aqidah atau aqidah yang bersih dengan mengeEsakan Allah dengan menjauhi syirik, khurafat, ramalan, serta perdukunan karena “Sesungguhnya shalatku, ibadahku, hidup dan matiku, semua bagi Allah Tuhan semesta alam (QS 6:162).
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka selagi masih ada waktu, milikilahShahihul Ibadah atau ibadah yang benar yaitu melaksanakan setiap peribadatan dengan merujuk kepada sunnah Rasul SAW tanpa ada unsur penambahan atau pengurangan. Belajarlah Islam secara menyeuruh (kaffah) agar engkau tahu mana ibadah yang sesuai Islam mana yang tidak.
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka selagi masih ada waktu, milikilahMatinul Khuluq atau akhlak yang kokoh yaitu akhlak yang mulia dalam hubungannya kepada Allah maupun dengan makhluk-makhluk-Nya karena sesungguhnya Rosulullah telah mencontohkan :” Dan sesungguhnya kamu benar-benar memiliki akhlak yang agung (QS 68:4).
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka selagi masih ada waktu, milikilahQowiyyul Jismi atau kekuatan jasmani yaitu memiliki tubuh yang kuat sehingga dapat melaksanakan ajaran Islam dan kegiatan dunia secara optimal apalagi Rasulullah SAW bersabda : Mu’min yang kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah (HR. Muslim).
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka selagi masih ada waktu, milikilahMutsaqqoful Fikri atau Intelek dalam berpikir yaitu memiliki wawasan keislaman dan keilmuan dunia yang luas karena Allah berfirman : Katakanlah: “Samakah orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui?”, Sesungguhnya orang-orang yang berakalah yang dapat menerima pelajaran (QS 39:9).
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka selagi masih ada waktu, milikilahMujahadatul Linafsihi atau berjuang melawan hawa nafsu yaitu melaksanakan kecenderungan pada yang baik dan menghindari yang buruk dengan kesungguhan. Kesungguhan itu ada saat seseorang berjuang dalam melawan hawa nafsu yang sejalan dengan sabda Rasulullah SAW: Tidak beriman seseorang dari kamu sehingga ia menjadikan hawa nafsunya mengikuti apa yang aku bawa (ajaran Islam) (HR. Hakim).
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka selagi masih ada waktu, milikilahMunazhzhamun fi Syu’unihi atau teratur dalam suatu urusan yaitu professional dalam melaksanakan urusan ubudiyah (ibadah) maupun muamalah (kemasyarakatan) dimana salah satunya adalah professional di dunia kerja.
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka selagi masih ada waktu, milikilahQodirun ‘Alal Kasbi atau mampu berusaha sendiri yaitu mampu mandiri secara ekonomi atau mampu mencari nafkah. Dalam kaitan menciptakan kemandirian inilah seorang muslim amat dituntut memiliki keahlian apa saja yang dengan keahliannya itu menjadi sebab baginya mendapat rizki dari Allah SWT karena rizki yang telah Allah sediakan harus diambil dan mengambilnya memerlukan ketrampilan. Maka tuntutlah ilmu setinggi-tingginya selagi engkau masih hidup.
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka selagi masih ada waktu, milikilahNafi’un Lighoirihi atau bermanfaat bagi orang lain yaitu memberikan manfaat yang baik dimanapun berada, sehingga orang disekitarnya merasakan keberadaannya karena bermanfaat besar sejalan dengan sabda Rasulullah SAW: “Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi orang lain (HR. Qudhy dari Jabir).
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka hanya ini yang dapat aku berikan kepada kalian sebagai ungkapan terimakasih atas kerjasama selama ini. Sebuah nasihat untuk masa depan agar kalian bisa memanfaatkan waktu dengan sebaik-baiknya yang dikenal dengan harishun ‘ala waqtihi. Sebuah nasihat yang jika kita melaksanakannya maka kita menjadi orang yang sukses didunia tanpa melupakan sukses di akhirat.
Kriiiing, aku memang hanya jam weker, namun aku adalah penanda waktu. Maka selagi masih ada waktu, maafkanlah segala khilaf dan salah. Karena mungkin ini perjumpaan kita yang terakhir, namun jika Allah berkehendak kita bersilaturahim di lain waktu dan kesempatan maka kesyukuranlah yang pantas kita ungkapkan.

Tulisan-Mu adalah Harimau-Mu



Kita tahu betapa cepatnya lisan ketika meluncur, bahkan kecepatan berfikir dapat didahului oleh gerakan lidah tak bertulang ini, maka potensi kesalahan bicara akan sangat mungkin terjadi.Terkadang gerakan lisan lebih cepat dari proses berfikir,apalagi ketika emosi, jika sudah keceplosan, maka sulit sekali tuk di Rem bahkan ditarik kembali, sedangkan orang lain sudah terlanjur sakit hati.
Namun beda dengan menulis, apa yang akan kita utarakan, apa yang ingin diucapkan dapat kita fikirkan terlebih dahulu ,dirangkai,diedit, dipilih kata-katanya dan menimbang kebenarannya maupun memperkecil kesalahan(jika kita mempunyai sifat hati-hati dan menjaga dari kesalahan).Bagi sebagian orang, menulis merupakan suatu kegiatan yang sangat menyenangkan bahkan dapat menjadi sebuah Profesi yang menjanjikan. Dengan keahlian yang dimiliki, apapun bisa di tuliskan dan tidak sedikit yang menjadi bahan pemikiran baru yang berdampak pada kemajuan dalam berbagai bidang. Namun banyak juga yang luput dari kewaspadaan dan perhatian seorang penulis dalam menulis.

Sebagai seorang Penulis dan seorang Muslim, Sudah seharusnya orientasi kita dalam menulis dan nilai-nilai yang dijadikan bahan harus yang bermanfaat dan sesuai dengan aturan-aturan agama, baru setelah itu menuju ke kreatifitas. Namun di sisi lain, kita hidup tak terlepas dari norma sosial, agama maupun hukum yang berlaku dalam suatu negri. Maka terkadang timbul kerancuan untuk menyatukan antara satu dengan lainnya. Tak jarang suatu tulisan bisa saling berbenturan dalam menerapkan nilai-nilai di dalamnya, tergantung lebih kuat mana seseorang menjunjung nilai pada salah satunya.
Dalam islam semua aspek kehidupan tak dapat di pisah-pisahkan dari aturan agama, smua harus mengacu dan ber orientasi pada kebenaran mutlak hukum agama. Apapun profesi dan pemikirannya harus mempunyai dasar atas hukum yang berlaku, karna dalam islam sendiri adalah aturan hidup dan cara berfikir yang sudah terkonsep dengan baik. Seorang muslim adalah orang yang berserah diri dan ikhlas dgn kesadaran penuh di bawah peraturan hukum agama dan tak ada tawar menawar di dalamya, karena itulah konsekwensi bagi seseorang yang sudah memilih untuk beragama islam. Inilah yang menjamin seorang muslim mendapat keselamatan, yaitu tunduk atas segala larangan dan perintah.

Seorang penulis, penulis apa saja dari penulis terkenal maupun seorang penulis dinding jejaring sosial, baiknya harus mempunyai landasan agama dalam menyampaikan. Menulis juga seperti berbicara, yang efeknya dapat langsung mengena kepada pembaca bahkan impactnya lebih kuat dan lebih cepat menyebar. Bayangkan jika saja satu kata ajakan keburukan atau satu fitnah terlontar lalu menyebar dan dibaca oleh ratusan bahkan ribuan orang, lalu dari hari terus makin bertambah dan bertambah,dan mereka terus mengikuti seperti apa yg kita tuliskan, maukah kita menanggung dosanya tanpa mengurangi sedikitpun perbuatan buruk orang lain akibat ajakan dari kita?
Jika ajakannya kepada kebaikan maupun hal yg bermanfaat tentu itu suatu keuntungan buat kita, namun jika sebaliknya? .Ini seperti effek mata rantai yang saling terkait satu sama lain dan tentunya jika rantai digantungkan, bagian rantai teratas akan menahan beban yang akan lebih berat dan menanggung smua beban yg ada dibawahnya.
Dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda :
“Barangsiapa yang menyeru kepada kebaikan, maka dia mendapatkan pahala seperti pahala orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi pahala-pahala mereka sedikitpun. Dan barangsiapa yang menyeru kepada kesesatan, maka baginya dosa seperti dosa orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa-dosa mereka sedikitpun”.(Muslim. dalam kitab shahihnya no 2674)


Berhati-hatilah dalam menulis, menulis novel cinta, artikel, opini maupun buah pemikiran, hendaknya jika kita seorang muslim, sudah menjadi keharusan untuk mengikuti aturan-aturan agama tanpa melanggar hal yg dilarang namun nilai kreatifitas itu sendiri bisa tetap terjaga, sehingga keberuntungan dan keselamatan akan kita dapatkan. Nabi Muhammad SAW: “Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan satu kata yang diredhai ALLAH SWT yang ia tidak mengira yang akan mendapatkan demikian sehingga dicatat oleh ALLAH SWT keredhaan-NYA bagi orang tersebut sampai nanti hari Kiamat.Dan seorang lelaki mengucapkan satu kata yang dimurkai ALLAH SWT yang tidak dikiranya akan demikian, maka ALLAH SWT mencatatnya yang demikian itu sampai hari Kiamat.” (HR Tirmidzi dan ia berkata hadis hasan shahih; juga diriwayatkan oleh Ibnu Majah)

Soo,,mari kita menulis dan bicara yang baik-baik saja, jika pun ingin membantah dan menyangkal kesalahan orang lain, gunakanlah cara yang elegan dan efektive, tak usah serampangan seperti mau timpukin rambutan tetangga sebelah agarjatuh, tapi daunnya berhamburan, pohonnya rusak dan genting orang pada pecah! Hadeuhh...Astaghfirullah..
firman Allah:“Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.” (An-Nahl:125)
Alangkah baiknya jika kita meninjau kembali apa-apa saja yang sudah maupun yang akan kita tuliskan, usahakan apa-apa saja yang kita sampaikan tidak bertentangan dengan nilai-nilai tertinggi dalam kehidupan,yaitu Islam. Minimal ini untuk kebaikan diri sendiri, karna jika sebuah tulisan atau kata meluncur tanpa kendali, resikonya bisa celaka, bahkan babak belur, plus berdosa karena kejahilan dan kebodohan kita.
Mohon maaf jika ada kesalahan dalam penyampaian maupun penulisan, karena saya juga manusia yang sangat jauh dari sempurna, namun saya juga ingin sempurna dan berusaha mewujudkannya melalui belajar dan belajar.